Selasa, 29 Mei 2012

Kreatifitas tanpa batas

entri ini saya ambil dari http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/90444
Selamat membaca!!
 
KOMUNITAS PENSIL KERTAS
Berkreasi melalui Sebatang Pensil dan Secarik Kertas
Berkreasi melalui Sebatang Pensil dan Secarik Kertas
KORAN JAKARTA
Sebuah kreasi guratan karya seni yang indah dapat tercipta hanya dengan menggunakan sebatang pensil pada secarik kertas. Pensil dan kertas merupakan dua benda yang sangat mudah ditemukan oleh masyarakat. Ide-ide dapat tersalurkan dengan mudah melalui media ini. Atas dasar inilah, komunitas Pensil Kertas muncul dan berkembang pesat hingga sekarang.

Komunitas Pensil Kertas adalah suatu wadah untuk para pemuda dalam menampung, mengelola, dan menyalurkan ide-idenya yang kemudian dapat berguna bagi diri maupun orang banyak. Komunitas ini timbul karena keprihatinan tidak tersalurkan dengan baiknya potensi yang dimiliki setiap anak muda. Sangat disayangkan apabila potensi ini tidak tersalurkan atau tidak dikembangkan menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Awal mulanya berdiri Pensil Kertas karena dari sering berkumpulnya beberapa anak muda yang memiliki kesamaan hobi. Setelah mereka menyelesaikan pendidikan SMK, timbul pemikiran akan sangat disayangkan apabila potensi yang selama ini mereka miliki tidak disalurkan dalam bentuk komunitas.

"Maka dari itu, dibentuklah komunitas ini agar bakat, kebersamaan, dan silaturahim dari setiap anggota tetap terjalin, serta akan tetap berkarya," papar Taufik Haris alias Apux yang merupakan ketua umum komunitas ini.

Berawal dari hanya empat orang yang mendirikan Pensil Kertas, hingga saat ini anggotanya telah mencapai 90 orang lebih. Anggota ini belum termasuk yang tergabung secara online yang berjumlah lebih banyak lagi. Dalam keanggotaannya, Pensil Kertas tidak dibatasi oleh umur atau kalangan tertentu. Siapa saja dapat bergabung ke dalam komunitas ini.

"Anggota yang bergabung di Pensil Kertas dari SD, SMP, SMA, mahasiswa, hingga yang sudah bekerja sekalipun. Bahkan, yang sudah berkeluarga juga ada," jelas Taufik. Khusus yang masih duduk di bangku SD, Pensil Kertas memang sengaja mengkader mereka sejak dini sehingga setelah dewasa kelak dapat menjadi pemuda yang kreatif, baik dalam pola dan tindakan mereka.

Untuk dapat bergabung dengan Pensil Kertas, tidak diwajibkan memiliki keahlian menggambar atau melukis. "Menurut kita, skill di Pensil Kertas hanya dibutuhkan 1% saja, sedangkan 99% lainnya itu adalah keinginan untuk belajar dan berkarya," ungkap Taufik.

"Percuma punya skill bagus, namun tidak ada keinginan. Lain halnya dengan yang memiliki keinginan belajar dan berkaryanya tinggi, saya berani menjamin dia akan melebihi skill yang sudah jago," tambahnya.

Setiap minggunya, Pensil Kertas mengadakan kegiatan di Dago saat momen car free day. Melalui inilah banyak orang mengetahui adanya komunitas yang memang sampai saat ini hanya berbasis di Bandung. Selain itu, melalui media jejaring sosial seperti Facebook, twitter, dan website-lah masyarakat mulai mengetahui Pensil Kertas. Belum lagi sejumlah acara yang sering dihadiri oleh komunitas ini.

Ragam Kegiatan
Dinamika perkembangan komunitas ini cukup intens. Mereka telah mengadakan sejumlah kegiatan, antara lain kegiatan di monetum car free day, Braga Festival 2011, Event Festival Photography, dan Kampung Tatar Padjajaran. Sejumlah kegiatan lain juga diikuti dalam peringatan-peringatan hari tertentu. Dari sinilah mulai bermunculan anggota-anggota baru yang ingin belajar dan berkarya bersama di Pensil Kertas.

Ada empat kegiatan yang diadakan oleh Pensil Kertas secara rutin. Pertama ialah kegiatan mingguan di Dago car free day. Bentuk kegiatannya sendiri seperti menggambar dan berkreasi bersama, serta mengajarkan kreativitas bagi anak-anak kecil. Setiap hari Sabtu, para anggota biasanya sering berkumpul bersama di markas Pensil Kertas. Di sana mereka diberikan sejumlah workshop dan diajarkan bagaimana dan seperti apa berkarya yang baik.

Selain itu Pensil Kertas juga sering melakukan kunjungan ke beberapa galeri di seputar Bandung. Dengan ini, para anggota dapat memperoleh inspirasi berupa ide atau referensi untuk berkarya. Setiap tiga bulan sekali, Pensil Kertas juga mengadakan niis (dari bahasa Sunda yang artinya kira-kira refreshing, red) ke tempat wisata untuk menghilangkan kejenuhan dari aktivitas kota. edh/R-3



Misi Jadikan Bandung Kota Desain

Dari berbagai kegiatan yang diadakan oleh Pensil Kertas, ternyata mereka memiliki satu misi utama yang diemban dari awal keberdiriannya. Misi ini adalah menjadikan Kota Bandung sebagai kota desain ke depannya.

Untuk mencapai cita-cita tersebut, aktivitas Pensil Kertas sebagai komunitas bukan semata hanya kegiatan kumpul-kumpul biasa. Pensil Kertas juga coba menorehkan dan unjuk prestasi di antaranya dengan menjadi juara 2 lomba komik tingkat Jawa Barat, juara 1 lomba manga, dan juara 1 ilustrasi tradisional tingkat nasional.

Selain itu juga, Pensil Kertas berencana dalam beberapa bulan mendatang akan menghadiri dan mengikuti beberapa acara, salah satunya adalah Nirmana Awards di Jakarta. Setelah itu, Pensil Kertas akan memfokuskan diri untuk mengadakan pameran tunggal, sekaligus menyosialisasikan tujuan utama komunitas ini untuk mewujudkan Bandung sebagai kota desain.

Harapan ke depannya, menurut Taufik, adalah Pensil Kertas dalam menjadi salah satu komunitas atau wadah kreativitas yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Selain itu, Pensil Kertas berharap agar diakui serta mendapat dukungan dari pemerintah setempat. "Soalnya dirasakan hingga saat ini pemerintah kurang memperhatikan atau mendukung, dari sisi kreativitas komunitas maupun individual," beber Taufik. edh/R-3


Karya Seni yang Dinikmati oleh Masyarakat

Pensil Kertas menyalurkan karya seni hanya melalui pensil dan kertas karena kedua media inilah karya-karya atau ide-ide para pemuda dapat tersalurkan dengan mudah. "Aktivitas yang diadakan oleh Pensil Kertas itu sendiri lebih sering bersinggungan dengan masyarakat sehingga masyarakat dapat merasakan langsung pengaruh dari suatu karya seni atau bentuk kreativitas yang Pensil Kertas hasilkan," jelas Taufik.

Namun, sejalan dengan dinamika Pensil Kertas, kegiatan yang dilakukan tidak hanya terbatasi melalui media pensil dan kertas saja. Hal ini karena kegiatan kreativitas yang terdapat di dalam Pensil Kertas juga ada membuat patung, mengkreasikan sisa limbah, fotografi, dan sebagainya. "Pensil dan kertas itu lebih ke media dasar dalam menghasilkan suatu informasi," papar Taufik.

Apapun medianya, Pensil Kertas berpendapat bahwa suatu karya seni yang baik itu adalah suatu karya yang bukan hanya dapat dinikmati oleh sang pembuat atau komunitasnya saja, melainkan dapat juga dinikmati oleh orang banyak atau masyarakat. edh/R-3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar